Example floating
Example floating
EKONOMI

Ini Rahasia Transformasi Kilat Pertambangan Indonesia ke Masa Depan Hijau!

×

Ini Rahasia Transformasi Kilat Pertambangan Indonesia ke Masa Depan Hijau!

Sebarkan artikel ini
Ini Rahasia Transformasi Kilat Pertambangan Indonesia ke Masa Depan Hijau!
Ini Rahasia Transformasi Kilat Pertambangan Indonesia ke Masa Depan Hijau!
Example 468x60

MEMO

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menyoroti langkah penting menuju dekarbonisasi dalam sektor pertambangan Indonesia. Dalam pidatonya pada Indonesia Mining Summit, Arifin Tasrif memberikan pandangan yang mendalam tentang perubahan penting dalam industri mineral. Namun, apa yang menjadi kesimpulan dari perkembangan ini?

Mas Dhito Lanjutkan

Arifin Tasrif Mendorong Hilirisasi dan Dekarbonisasi dalam Pertambangan Indonesia

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dengan tegas mendukung upaya dekarbonisasi sektor pertambangan. Dalam pidatonya, beliau menyoroti perlunya sektor pertambangan menghasilkan produk dengan emisi rendah bahkan nol.

Arifin menjelaskan, “Meskipun kita masih bergantung pada fosil, terutama batubara, kita harus mulai memikirkan bagaimana secara bertahap kita bisa beralih dari emisi berat ke emisi rendah, hingga akhirnya mencapai emisi nol.” Arifin mengungkapkan pandangannya saat mewakili Presiden Indonesia, Joko Widodo, dalam Indonesia Mining Summit di Nusa Dua Bali pada tanggal 10 Oktober.

Indonesia, katanya, memiliki sumber daya mineral dan batubara (minerba) yang sangat besar dan memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi serta dalam upaya mencapai kemandirian dan ketahanan industri nasional.

Pemerintah saat ini, sambung Arifin, tengah mengutamakan sejumlah kebijakan dalam sektor minerba. Ini termasuk peningkatan eksplorasi sumber daya cadangan minerba, yang meliputi potensi logam langka dan mineral kritis.

Selain itu, upaya reklamasi dan pascatambang, menjamin kepastian berusaha dan memfasilitasi investasi, meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), dan meningkatkan nilai tambah dengan memperhatikan aspek lingkungan juga menjadi fokus.

Arifin menambahkan, “Peningkatan nilai tambah mineral memegang peran penting dalam mendukung transisi energi di Indonesia, termasuk sebagai bahan baku pembangkit tenaga surya, angin, dan nuklir; kabel transmisi dan distribusi; serta baterai untuk kendaraan listrik dan pembangkit listrik energi terbarukan lainnya.”

Arifin juga mencatat strategi hilirisasi yang didorong oleh Pemerintah, seperti upaya mengintegrasikan rantai pasok antara tambang dan smelter.

“Selanjutnya, kami juga berupaya mengintegrasikan industri yang menggunakan bahan baku mineral olahan dan mengembangkan industri yang lebih maju dan aplikatif dari hasil pengolahan atau pemurnian mineral. Beberapa komoditas utama yang menjadi prioritas adalah nikel, alumunium, tembaga, timah, besi, dan emas-perak,” tambahnya.

Pandangan Mendalam Menteri ESDM: Rute Menuju Pertambangan Ramah Lingkungan

Arifin menekankan perlunya memperhatikan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam kegiatan pertambangan minerba.

Menurutnya, prinsip lingkungan harus dijalankan melalui manajemen dan pemantauan lingkungan, reklamasi pasca tambang, transformasi bekas lahan tambang menjadi sumber energi alternatif seperti pembangkit listrik tenaga surya atau bioenergi, serta mendukung penggunaan energi terbarukan dalam kegiatan pertambangan.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.