Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Likupang dipastikan akan mengadopsi prinsip ekowisata, sebuah konsep pariwisata berkelanjutan yang mendukung kualitas dan keberlanjutan lingkungan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama antara Presiden RI, Joko Widodo, dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang mendukung visi ekowisata di Likupang.
Menteri Sandiaga: Likupang Bakal Jadi Destinasi Ekowisata Terdepan di Indonesia
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) bernama Sandiaga Salahuddin Uno telah mengungkapkan bahwa upaya pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Likupang akan mengusung prinsip ekowisata atau pariwisata berkelanjutan dalam usahanya untuk menghadirkan pengalaman pariwisata yang lebih unggul dan lestari.
Ia menjelaskan bahwa langkah ini diambil sebagai respons terhadap perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani antara Presiden RI, Joko Widodo, dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, di Hiroshima saat pertemuan G7 beberapa waktu yang lalu.
“Tim dari CIRAD Prancis telah merampungkan gagasan awal hari ini, dan tim dari Yayasan Indonesia Biru yang mewakili Likupang telah melakukan presentasi kepada pihak pemerintah daerah, termasuk saya sebagai perwakilan pemerintah pusat. Kami sepakat bahwa ini akan menjadi fokus utama dalam pengembangan Likupang ke depan, yaitu mengedepankan konsep ekowisata,” ujar Sandiaga dalam pernyataannya pada hari Kamis (10/8/2023).
Pada tahap berikutnya, lanjut Sandiaga, kawasan Likupang akan diubah menjadi zona regeneratif yang memerlukan kesepakatan dan komitmen terhadap seluruh ekosistem yang ada, termasuk masyarakat, guna meningkatkan taraf hidup masyarakat, membuka peluang usaha, dan menciptakan lapangan kerja.
Pengembangan Berkelanjutan: Likupang Menjadi Pionir Konsep Ekowisata di Indonesia
Pembangunan di Likupang memang memiliki perbedaan pendekatan dibandingkan dengan empat DPSP lainnya. Hal ini disebabkan oleh fokus pembangunan Likupang yang tidak hanya tertuju pada infrastruktur, tetapi juga pada bagaimana kelestarian lingkungan dapat dijaga dan diperhatikan dengan cermat.
“Destinasi Pariwisata Super Prioritas seperti Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, dan Borobudur telah memiliki infrastruktur yang tersedia dan telah menjadi tuan rumah berbagai acara skala internasional. Namun, di Likupang, kami akan lebih mementingkan ekowisata yang menyatu dengan alam,” jelasnya.