Kualitas udara yang semakin memburuk di berbagai kota besar Indonesia, termasuk Jakarta, menimbulkan keprihatinan serius. Ancaman polusi udara tidak hanya terbatas pada masalah pernapasan dan kesehatan paru-paru, namun juga memiliki implikasi yang lebih dalam terhadap pertumbuhan anak-anak.
Dalam konteks ini, para ahli kesehatan mengungkapkan bahwa polusi udara berpotensi menyebabkan stunting, kondisi yang terkait erat dengan kurangnya asupan nutrisi dan gizi yang diperlukan anak-anak saat mengalami berbagai masalah kesehatan.
Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi dampak serius polusi udara terhadap stunting anak-anak serta urgensi penanganan kualitas udara untuk mencegah konsekuensi jangka panjang yang merugikan.
Perlunya Tindakan Cepat: Melindungi Anak-anak dari Polusi dan Stunting
Dalam beberapa waktu terakhir, kualitas udara di kawasan Jakarta dan beberapa kota besar lain di Indonesia tengah menghadapi tingkat keburukan yang cukup mengkhawatirkan. Ancaman polusi udara membawa sejumlah risiko serius terhadap kesehatan manusia, terutama anak-anak, dan memiliki potensi menyebabkan terjadinya stunting.
Dokter spesialis anak dan konsultan nutrisi penyakit metabolik di RSPI Puri Indah, yaitu Novitria Dwinanda, memberikan wawasan penting terkait hal ini. Pada hari Selasa (8/8), ia berbicara di Ladang Padi, Jakarta Selatan, mengungkapkan bahwa dampak polusi udara tidak hanya terbatas pada masalah pernapasan atau kesehatan paru-paru.
Lebih dari itu, polusi udara juga memiliki potensi berdampak pada masalah pertumbuhan anak, seperti stunting.
Novitria menjelaskan bahwa stunting yang diakibatkan oleh polusi udara terkait erat dengan kurangnya asupan nutrisi dan gizi yang diperlukan oleh anak-anak saat mengalami berbagai masalah kesehatan. Ia menjelaskan bahwa polusi udara dan infeksi saluran pernapasan memiliki hubungan yang erat.