Kebutaan mata bisa saja dipicu oleh penyakit dibetes. Pasalnya, penyakit yang menyerap syaraf tersebut rentan sekali dengan serangan sejenis yang menuju ke syaraf mata. Karena itu, jika penderira deabetes mulai menyerang manusia, hati hati untuk sesegera mungkin melakukan pencegahan gejala diabetes dan pengobatan gula darah.
Gula Darah Yang Tidak Terkontrol Pada Pasien Berujung Komplikasi Kebutaan
Kadar gula darah tak terkontrol atau terlalu tinggi pada pasien diabetes bakal berujung komplikasi seperti kebutaan. Kondisi ini dinamakan Diabetik Makular Edema (DME) yang membahayakan mata. Maka pasien diabetes harus mencegah kondisi ini jangan sampai terjadi.
Dokter Spesialis Mata Konsultan dr. dr. Gitalisa Andayani, Sp.M(K) memaparkan sejumlah gejala awal DME. Pertama, biasanya diawali dengan penglihatan yang mulai kabur. Kemudian diikuti hilangnya warna kontras yang bisa dikenali mata, sampai akhirnya timbul titik buta. Jika sudah sampai kondisi itu, tentu butuh perawatan khusus.
“Maka, perlu kita pahami apa saja faktor risikonya. Beberapa faktor risiko DME seperti menderita Diabetes Melitus (DM) dalam waktu yang sudah panjang, memiliki riwayat hipertensi dan hiperkolesterol, obesitas, serta tidak mampu mengontrol gula darah,” jelas dr. Gita secara virtual baru-baru ini.
Bagi Yang Memiliki Riwayat Diabetes Segera Lakukan Skrining DME
Menurut dr. Gita, sangat perlu melakukan skrining DME, apalagi mereka yang sudah memiliki riwayat Diabetes. Bagi pasien dengan DM tipe 1 direkomendasikan untuk melakukan skrining 3-5 tahun setelah terdiagnosis DM. Untuk DM tipe 2 perlu dilakukan skrining segera setelah terdiagnosis DM, lalu kemudian dianjurkan untuk melakukan skrining ulang setiap tahunnya.