Trenggalek, Memo
Pengrajin sapu dan keset di Kabupaen Trenggalek, mengandalkan serabut kelapa. Usaha kecil serabut kelapa menjadi tumpuan masyarakat di Desa Ngadienggo, Pogalan, Kabupaten Trenggalek. Usaha ini dijalani terus menerus dan turun menurun.
Imam Kambali, warga di RT 13 RW 07 Dusun Wadikidul (wetan kali) Desa Ngadirenggo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek, adalah perajin pembuat sapu dari sabut kelapa.
Saat ditemui di rumahnya, Sabtu (16/4/2022), mengatakan dirinya berasal dari Purbalingga, Jawa Tengah bertemu dengan sang isteri, Rusmiatin, di Bandung Jawa Barat, sama-sama merantau dan bekerja di salah satu perusahaan garmen.
Setelah lama merantau, dirinya beserta isteri memutuskan kembali ke kampung halaman sang isteri, Kabupaten Trenggalek, untuk melanjutkan usaha pembuatan sapu dari sabut kelapa yang diturunkan dari mertuanya.
Mertuanya merintis usaha pembuatan sapu mulai tahun 80 an. Namun, keduanya telah meninggal, tuturnya.
Di lingkungannya, tidak hanya pembuatan sapu saja, namun keset pun mereka hasilkan. Tetangganya ada yang membuat sapu dan membuat keset.
Bahkan dirinya pun tak segan-segan untuk menceritakan cara membuat bahan sapu sepet.
Mula-mula serabut kelapa di giling di mesin penggilingan khusus, istilahnya di selip, setelah itu disiram atau direndam di wadah atau tempat permanen dari adonan semen.
Setelah direndam sehari semalam, barulah serabut kelapa tadi dipukul-pukul dengan alat, seperti palu atau godam. Kemudian, kulitnya di kelupas untuk menghasilkan serat yang di inginkan. Langkah selanjutnya, serat tadi dipukul-pukul kembali dengan alat pemukul dari kayu.
Dirasa sudah lembut, maka serat tadi di jemur dengan memakai idik, alat penjemuran terbuat dari bilah bambu. Setelah kering, barulah serat serabut kelapa tadi bisa digunakan untuk bahan pembuatan sapu dan pembuatan keset.
Imam pun telah memiliki pelanggan di wilayah Kecamatan Pogalan dan sekitarnya.
“Kalau mau pesan, mohon hubungi di nomor whatsapp 085960193891 atau 083111527380,” tutupnya. ( Budi Gunawan )