Foto : Gambar denah pembangunan kampus UB Kediri.
Kediri Memo.co.id
Dalam hasil evaluasi Gubenur Jawa Timur tentang Rancangan Perda Kota Kediri tentang perubahan APBD Tahun 2016 dan penjabarannya, Gubenur memberikan evaluasi salah satunya terkait pembangunan Universitas Brawijaya (UB) di kota Kediri.
Dalam draft evaluasi yang dibacakan oleh Kholifi Yunon selaku ketua DPRD juga pimpinan siding saat itu, menyebutkan bahwa salah satu evaluasinya adalah agar memperjelas lagi terkait pembangunan UB Kediri. “ini harus diperjelas lagi”, ungkap Yunon.
Sebelumnya, proses pembangunan UB ini memang mendapat kritikan dari anggota DPRD Kota Kediri. Seperti yang disampaikan oleh Muzer Zaidib selaku anggota DPRD dari fraksi PKB, dia mengatakan bahwa pembanggunan UB ini tidak lah urgen, “izin dari diktinya saja belum keluar”, katanya beberapa waktu lalu.
Selain itu dia juga menambahkan bahwa dari pada pemkot Kediri mengurusi sesuatu yang masih dipertanyakan keabsahannya, lebih baik mengurusi jembatan Brawijaya, yang notabene merupakan salah faktor penting dalam mengurai kemacetan. “apalagi UB belum memiliki izin sekolah jarak jauh”, ucapnya lagi.
Namun demikian, masyarakat sekitar lahan pembangunan UB sangat berharap kampus tersebut dapat diwujudkan. Hal tersebut dikarenakan efek ekonomi yang positif bagi masyarat sekitar, seperti yang diungkap oleh Imam Syafii selaku warga sekitar, “saya sudah mempunyai planning untuk membuat kos-kos an untuk mahasiswa”, ungkapnya.
Selain itu, Disperindag kota Kediri melauli Yetty selaku kepala dinas juga pernah mengutarakan bahwa ada keinginan untuk mengatur PKL di sekitar UB. Kira nya hal tersebut dapat mengurangi PKL yang jualan di pinggir jalan raya.(bs/wing)