Blitar, Memo.co.id – Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakitDemam Berdarah Dengue (DBD). Karena memasuki bulan April curah hujan di Kabupaten Blitar masih cukup tinggi.
“Untuk menghindari dari penyakit tersebbut, masyarakat diianjurkan hidup sehat dan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) “, kata Eko Wahyudi Kepala seksi Pencegahan Penyakit dan Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Selasa (5/4).
Seperti tahun-tahun sebelumnya memasuki musim penghujan, penderita DBD di Kabupaten Blitar memang selalu bertambah. Berdasarkan data Dinkes sampai awal bulan April jumlah kasus DBD sudah mencapai 188 kasus, dengan 5 orang penderita meninggal dunia.
“Kalau dibandingkan dengan tahun 2015 dalam kurun waktu yang sama memang jumlahnya menurun. Tahun 2015 lalu sampai bulan Maret saja sudah ada tiga ratus lebih kasus DBD. Meski begitu masyarakat harus tetap waspada”, lanjut Eko.
Eko menjelaskan Dinkes juga terus melakukan upaya pencegahan, agar kasus DBD tidak terus bertambah. Salah satunya adalah dengan program satu rumah satu Jumantik atau Juru Pemantau Jentik. Sehingga Dinkes benar-benar bisa memantau kondisi di lapangan.
“Selain program Jumantik kami juga melakukan foging di beberapa daerah yang terdapat kasus DBD”, Lanjut Eko.
Saat ini ada tiga kecamatan di Kabupaten Blitar yang memiliki tingkat kasus DBD tertinggi dibanding kecamatan lain. Diantaranya kecamatan Sanankulon, kecamatan Garum, dan kecamatan Nglegok.
“Kami mencatat di tiga kecamatan tersebut jumlah kasus DBD lebih byak dibanding kecamatan lain pada tahun 2016 ini”, pungkasnya. ( akina )