Example floating
Example floating
BudayaHumaniora

9 Tradisi dan Kegiatan Rutin Sebelum Puasa Menyambut Bulan Ramadhan

×

9 Tradisi dan Kegiatan Rutin Sebelum Puasa Menyambut Bulan Ramadhan

Sebarkan artikel ini
9 Tradisi dan Kegiatan Rutin Sebelum Puasa Menyambut Bulan Ramadhan
Example 468x60

Seminggu lagi, bulan Ramadhan datang. Bulan yang sangat ditunggu oleh setiap muslim. Terutama terkait dengan amalan dan ibadah yang sangat ditunggu karena tingkat keutamaan dan kemulyaannya.

Siapa saja yang menunggu datangnya bulan Ramadhan tersebut ? Tentu saja kedatangan buklan suci Ramadhan ditunggu oleh ummat Islam seluruh dunia. Bulan Ramadhan, dianggap bulan suci dan bulan mulia, sehingga kesempatan te5rsebut tidak pernah diabaikan oleh semua kaum muslim dunia.

Caranya, beragam. Masing masing negara , baik negara muslim maupun non muslim, memiliki tradsi dalam menyambut bulan suci Ramdahan. Di Indonesia, yang masyarakatnya sangat plural dan memiliki tradisi leluhur, juga memiliki tradisi yang unik.

Ini Kegiatan dan Tradisi Unik Yang Selalu Dilakukan Muslim Indonesia Sebelum Bulan Puasa

Berikut ini, 8 Tradisi Unik Yang Selalu Dilakukan Muslim Indonesia Sebelum Bulan Suci Ramdhan, diantaranya adalah sebagaiberikut :

1. Tradisi Megengan

Tradisi ini berjalan di jaman kerajaan Jawa, khususnya raja raja kesultanan, ketika menyambut bulan puasa. Namanya megengan. Dalam bahasa Jawa megengan berarti menahan. Tradisi ini, mayoritas dilakukkan oleh ummat Islam di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Megengan adalah tradisi masyarakat Jawa yang dilakukan menjelang bulan Ramadan. Tradisi ini merupakan perpaduan budaya Jawa dan Islam.
Ciri khas Mengadakan doa bersama dan tahlilan, Membagikan nasi berkat dan kue apem, Mengumpulkan makanan di satu tempat, Mengadakan kenduri atau selamatan

1.Tradisi Nyorog

Ini traduisi masyarakat Betawi. Tradisi Nyorog adalah salah satu tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakat Betawi di Jakarta untuk menyambut bulan suci Ramadan. Dalam tradisi ini, masyarakat mengirimkan bingkisan makanan kepada orang tua, mertua, atau tokoh masyarakat yang lebih tua sebagai wujud penghormatan yang mendalam,

Baca Juga  Gebyar Seni Banyumas di Ragunan Hadirkan Budaya Ngapak dan Kuliner Khas

Tradisi Nyorog bukan hanya sekadar berbagi makanan, tetapi juga menjadi momen untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan menjalin kedekatan dengan tetangga. Keluarga yang tinggal jauh dari orang tua atau sudah hidup terpisah akan mengirimkan makanan khas Betawi sebagai simbol kasih sayang dan perhatian.

Dengan demikian, tradisi Nyorog menjadi salah satu cara masyarakat Betawi untuk mempersiapkan diri secara spiritual dalam menyambut bulan suci Ramadan dengan hati yang bersih dan penuh kebersamaan.

3. Tradisi Cucurak

Tradisi ini dilakukan di Jawa Barat. Tradisi Cucurak atau dalam bahasa Sunda diartikan sebagai bersenang-senang dan berkumpul bersama keluarga besar dalam menyambut bulan suci Ramadan. Selain berkumpul, tradisi Cucurak biasanya diisi dengan makan bersama beralas daun pisang sambil duduk lesehan. Menu yang disajikan mulai dari nasi liwet, tempe, ikan asin, serta sambal dan lalapan.

Menurut kepercayaan masyarakat Sunda, tradisi Cucurak tidak hanya sebagai kegiatan kumpul-kumpul dan makan bersama saja. Tapi menjadi momen silaturahmi dan ajakan untuk saling bersyukur atas segala rezeki yang diberikan oleh Tuhan.

4. Tradisi Padusan

Bagi orang Yogjakarta, tradisi padusan sudah tidak asing lagi. Tradisi ini masih dilakukkan oleh mayoritas masyarakat di daerah istimewa Jogjakarta, oleh sebagian besar masyarakatnya.

Masyarakat Yogyakarta turut memiliki tradisi dalam menyambut Ramadan yang masih dilakukan hingga sekarang. Namanya adalah Padusan, atau dalam bahasa Jawa diartikan dengan padus (mandi).

Padusan dilakukan sebagai bentuk penyucian diri, sekaligus membersihkan jiwa dan raga dalam menyambut kedatangan bulan suci Ramadan. Jika ditelaah lebih dalam,

Padusan juga bisa diartikan sebagai momen untuk merenung dan intropeksi diri atas kesalahan yang pernah diperbuat. Sehingga, umat Islam bisa menjalankan ibadah dalam kondisi suci lahir dan batin.

Baca Juga  Semesta Arkiv' Hadirkan Dimensi Baru Seni Kontemporer! Menteri Budaya: Kombinasi yang Sempurna

5. Tradisi Marpangir

Sama di Jawa, di Pulau Sumatra juga memiliki tradisi unik dalam menyambut bukan puasa. Beberapa daerah di Sumatra Utara memiliki tradisi menyambut Ramadan yang dikenal dengan Marpangir.

Tinggalkan Balasan

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.