Setelah itu, saat dirinya makan, tiba-tiba mendengar informasi dari warganya, telah terjadi kecelakaan lalu lintas di Terongan yang korbannya adalah warga Desa Bitingan.“Saya langsung berangkat ke TKP. Ternyata korban sudah dibawa ke Puskesmas. Kami nyusul ke Puskesmas. Korban sudah meninggal dunia, mereka masih ponakan saya,” imbuhnya.
Sautmir mengatakan bahwa semasa hidup, kedua pemuda ini aktif mempromosikan Gunung Wahyu di Desa Bitingan, sehingga bisa terkenal untuk area camping dan ramai dikunjungi masyarakat dari berbagai daerah. Pihak desa merasa sangat kehilangan atas meninggalnya korban.
“Jenazah korban dimakamkan tengah malam tadi. Orang tua korban yang namanya kehilangan anak, ya semaput. Tapi mau gimana lagi, kejadian semacam itu tidak bisa diminta dan tidak disangka,” terang Sutamir.
Sabtu malam ini (5/2/2022), lanjut Sautmir, sebenarnya akan digelar acara musik bertajuk “Wahyu Merindu” di Desa Bitingan. Abdul Hamid dan Jupri Hantono kebetulan juga ikut terlibat di dalam kegiatan itu. Namun lantaran peristiwa kecelakaan dan masih dalam suasana duka, Sautmir menyebut, acara batal digelar.