Selama dua pekan terakhir, warga di Kecamatan Pulau Laut, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, kesulitan mengakses jaringan telekomunikasi. Hingga kini belum diketahui penyebab matinya jaringan telekomunikasi di pulau terluar tersebut.
Camat Pulau Laut, Bambang Erawan menuturkan, tidak beroperasinya jaringan telekomunikasi dan internet sangat berimbas terhadap kegiatan sehari-hari. Jaringan telekomunikasi dan internet yang mati dua minggu belakangan ini, melumpuhkan perekonomian masyarakat di Pulau Laut.
Bahkan, masyarakat harus menyeberangi lautan guna mendapatkan sinyal untuk bisa berkomunikasi melalui jaringan telekomunikasi dan internet. “Ini pulau terluar Indonesia. Akibat jaringan internet mati, ekonomi kami jadi lumpuh,” ujar Bambang Erawan, Minggu (13/03/2022).
Menurutnya, harus ada tindaka cepat untuk mengatasi permasalahan ini. Lumpuhnya telekonumikasi ini tidak boleh dipandang sebelah mata. Pulau yang dihuni oleh 3.120 jiwa ini, berbatasan langsung dengan Vietnam, dan Kamboja. “Ini pulau terluar dan tak bisa dianggap enteng. Saya mohon harus cepat mengatasi masalah ini,” katanya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Natuna, Bukhari membenarkan matinya internet di pulau yang berbatasan langsung dengan Vietnam, dan Kamboja tersebut. Ia sudah menyampaikan permasalahan ini, ke provider yang melayani jaringan telekomunikasi dan internet di Pulau Laut.
Saat ini, teknisi provider tersebut sudah turun ke lapangan untuk mencari tahu penyebab dan obyek gangguannya. Ia berharap masalah ini bisa cepat teratasi, agar layanan telekomuniasi terutama internet dapat segera beroperasi kembali di Pulau Laut. ” Internetnya mati, dan penyebabnya belum diketahui, karena masih diperbaiki,” pungkasnya.