Kediri, Memo
100 hari pertama kerja, Mas Dhito memprioritaskan honor guru ngaji dan 6000 guru madrasah. Selain itu, pada 100 hari pertama ini, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, juga memprioritaskan guru tidak tetap dan pegawai tidak tetap.
Anggaran disiapkan melalui APBD sebesar Rp. 13,8 Milyar.
Prioritas utama Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana itu, dalam rangka membantu problematika pendidikan , baik di lingkungan madrasah diniyah maupun di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri. Khusus untuk madrasah diniyah, pihaknya memprioritaskan dana yang sudah ada, yakni 6000 guru madrasah.
Jum’at tadi, BUpati Kediri Hanindhito Himawan Pramana atau yang akrab dipanggil Mas Dhito, menggelar acara gayeng santai, di Pendopo Kabupaten, degan label Jumat NGopi.
Dalam kesempatan terebut, Mas Dhito sudfah mengagendakan 100 hari kerja pertama dengan menggelontorkan anggaran untuk pembinaan madrasah diniyah yang ada di Kabupaten Kediri.
Selain itu, guru tidak tetap dan pegawai tidak tetap, juga menjadi prioritas, dengan harapan meningkatkan kualitas SDM atau sumber daya manusia di lingkungan Pemkab Kediri.Acara Jumat ngopi, menjadi agenda rutin, Mas Dhito untuk menggelar forum santai dengajn masyarakat.
Dalam kesempatan itu, salah satu salah satunya dari Koordinator Aliansi Relawan Peduli Lingkungan Hidup Kediri, dokter Ari Purnomo Adi
yang mengantarkan keluhkesah mengenai pembuangan sampah. Sepatutnya di tiap kecamatan sudah terdapat tempat pengendalian kotoran.
Warga tidak wajib membuang sampah ke TPA Sekoto Pare. Tidak hanya itu, masyarakat bertanya normalisasi kali Bendo Krosok yang kerap meluber serta banjir. Masyarakat yang mengikuti Program Jumat Ngopi pula bertanya honor guru madin( Madrasah Diniyah) di Kabupaten Kediri. ( jok )