Pihak sekolah dan masyarakat berinisiatif akan memperbaiki bangunan dengan kemampuan seadanya agar tidak terjadi insiden pada saat KBM dan sebelum ambruk, bangunan ruang kelas sudah kosongkan karena sudah diprediksi akan roboh akibat usia bangunan yang sudah lama tidak diperbaiki.
“Untuk itu kami pihak sekolah bersama masyarakat berniat membereskan semampunya, namun karena surat belum ditandatangani pihak komite sekolah, dan kemudian bangunan kelas keburu ambruk oleh hujan dan angin kemarin,” ujar Syarif kembali.
Saat ditanya terakhir mendapatkan bantuan renovasi bangunan, Syarif mengatakan bahwa seingatnya lebih dari 10 tahun SDN Puncak Malanding tidak menerima bantuan renovasi ataupun ruang kelas baru dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi.
Sementara itu salah satu tokoh pemuda Kecamatan Tegalbuleud, Eka Lesmana sangat menyayangkan masih adanya insiden ambruknya bangunan sekolah. Ia berpendapat bahwa sarana pendidikan sangat penting untuk kemajuan anak bangsa ke depan.
“Fasilitas pendidikan mutlak sangat dibutuhkan, kasihan anak-anak jadi terhambat kegiatan belajar mengajarnya, saya berharap secepatnya agar ada perbaikan kembali oleh dinas terkait, yang paling penting membangunnya jangan asal-asalan, untung robohnya tidak ada korban,” pungkasnya.