Pantun pertama yang dibacakannya adalah:
“Burung merpati terbang tinggi
Hinggap di dahan pohon pinang
Keterbukaan informasi untuk negeri
Agar semua transparan dan terang”
Pantun ini mendapatkan sambutan tepuk tangan yang meriah. Tommy kemudian melanjutkan dengan pantun kedua:
“Pagi hari minum kopi
Nikmat sekali dengan roti
Informasi terbuka bagi rakyat pasti
Membangun kepercayaan penuh arti”
Dengan membacakan pantun-pantun tersebut, Tommy mengakhiri pidatonya dan meninggalkan podium diiringi tepuk tangan dari para pegawai Kementerian Keuangan.
Thomas Djiwandono Berikan Pidato Resmi Pertama: Transparansi Dana Desa dan Keterbukaan Informasi Menjadi Fokus Utama
Dalam pidato pertamanya, Thomas Djiwandono menunjukkan gaya yang berbeda dengan pejabat Kemenkeu lainnya dengan mengakui ketidaksiapannya dalam menyiapkan pantun. Meskipun merasa gugup, Tommy berhasil menyampaikan pesan penting tentang transparansi dan keterbukaan informasi dengan cara yang menghibur dan menyegarkan. Keputusannya untuk langsung berbicara daripada memaksakan diri membuat pantun menunjukkan kejujuran dan kepemimpinan yang dapat diapresiasi.