“Di posko, hanya tersisa satu petugas satgas dan dua orang dari pihak luar,” kata Sadewo. “Kemudian, lima orang tersebut mendatangi posko dan meminta agar dua orang tersebut dilepaskan, yang kemudian memicu kerusuhan.”
Dampak dari keributan tersebut, beberapa petugas di posko mengalami patah tulang di lengan, tangan, dan kaki.
“Saya mendapat laporan bahwa ada petugas satgas yang dibawa ke rumah sakit. Setibanya di Instalasi Gawat Darurat (IGD), dia dan seorang penonton lainnya terluka akibat lemparan botol,” ungkap Sadewo.
Selain itu, beberapa penonton juga harus dilarikan ke rumah sakit karena pingsan akibat desakan orang banyak.
“Beberapa penonton lainnya juga dibawa ke rumah sakit, tetapi saya tidak mengetahui jumlahnya,” tambah Sadewo.
Buntut Kericuhan di Konser Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud: Tantangan dan Pelajaran untuk Keamanan Acara Publik
Dalam penutup, dapat disimpulkan bahwa kericuhan di konser Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud menyisakan kerugian yang cukup signifikan. Provokasi di akhir acara mengakibatkan beberapa penonton dan petugas satgas terluka, bahkan ada yang harus dirawat di rumah sakit.
Keributan tersebut mengundang perhatian terhadap keamanan acara publik dan menekankan perlunya pengawasan ketat dalam penyelenggaraan konser. Dengan adanya insiden ini, menjadi penting bagi pihak terkait untuk mengevaluasi protokol keamanan guna memastikan keselamatan semua peserta dan menjamin kelancaran acara serupa di masa depan.