Pinjaman dari bank sebaiknya hanya dipertimbangkan setelah bisnis Anda mulai menghasilkan laba dan stabil selama setidaknya 3 tahun.
“Di tahap awal, fokuslah pada pemahaman bisnis dan strategi pemasaran. Kemudian, baru pertimbangkan untuk menyuntikkan modal agar risiko kegagalan bisa diminimalisir. Dalam bisnis, diperlukan kepala yang dingin. Jangan terburu-buru ingin menjadi sukses dalam waktu singkat, karena itu bisa berisiko,” tambahnya.
Head of Advisory & Financial Planner dari Finansialku, Shierly, memberikan dua pilihan bisnis yang dapat dicoba setelah mengalami PHK.
Pertama, bisnis jasa. Shierly berpendapat bahwa bisnis jasa bisa menjadi pilihan yang relatif mudah jika Anda belum memiliki produk atau keterampilan khusus. Bisnis jasa juga tidak memerlukan investasi besar. “Anda bisa menjadi agen perantara, dropshipper, tutor, affiliasi, fotografer, atau bahkan menyediakan jasa cuci mobil. Kunci dari bisnis ini adalah menyelesaikan masalah orang lain,” kata Shierly.
Alternatif kedua adalah bisnis makanan dan minuman atau usaha makanan ringan (F&B). Shierly mengatakan bahwa bisnis ini dapat dimulai dengan modal yang relatif terjangkau, dan karena makanan adalah kebutuhan dasar manusia, bisnis ini memiliki potensi yang baik.
Menghadapi PHK: Panduan untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Dalam menghadapi kenyataan pahit PHK, langkah pertama yang harus diambil adalah menjaga kesehatan mental. Berbicara dengan orang terdekat dapat membantu meringankan beban pikiran, tetapi tetap penting untuk menjaga sikap positif.
Kesehatan keuangan adalah langkah kedua yang tak kalah pentingnya. Evaluasi dana darurat, aset, dan arus kas adalah kunci untuk membuat keputusan yang bijak. Terakhir, merencanakan karier berikutnya adalah langkah penting setelah kesehatan mental dan keuangan terjaga.
Terjun ke dunia bisnis menjadi salah satu alternatif yang layak dipertimbangkan, tetapi dengan perencanaan matang dan pemahaman yang cukup.