Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Ahmad Sahroni, menyatakan bahwa insiden pengeroyokan Ketua Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS), Ade Armando, saat demonstrasi tolak masa jabatan Presiden Joko Widodo 3 periode tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun.
Ia mengaku kurang sependapat dengan narasi ‘ngeri’ yang disampaikan Ade Armando dalam sejumlah pernyataan yang dilontarkan di sejumlah kesempatan. Namun, menurutnya, narasi-narasi yang disampaikan Ade tersebut harus dibalas dengan narasi juga.
“Saya juga kadang kurang sependapat dengan statemen Ade Armando yang ngeri-ngeri sedap. Tapi menurut saya jelas, narasi harus dibalas narasi. Tidak dengan makian, hinaan, teror, apalagi kekerasan. Mau sebenar apapun kita, akan jadi salah bila disampaikan dengan kekerasan,” ujar Sahroni kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/4).
Ia pun meminta tidak ada yang terprovokasi atas kejadian pengeroyokan Ade. Sahroni juga mendesak polisi fokus untuk menangkap para pelaku tindak kekerasan di tengah aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Jalan Gatot Soebroto pada Senin (11/4).
Pasalnya, menurutnya, beredar informasi bahwa pelaku tindak kekerasan tersebut bukan berasal dari kalangan mahasiswa.
“Dikabarkan bahwa yang melakukan tindakan kekerasan bukan mahasiswa, ada oknum lain. Saya harap mereka-mereka ini segera ditangkap dan ditindak tegas,” ujarnya.
“Jangan sampai kasus ini jadi bahan provokasi. Saya pun akan turut mengawal kasus ini hingga tuntas,” tambah Sahroni.