Mengintip Ancaman Siber Mematikan di Indonesia dan Malaysia!

Mengintip Ancaman Siber Mematikan di Indonesia dan Malaysia!
Mengintip Ancaman Siber Mematikan di Indonesia dan Malaysia!

Ensign juga mengidentifikasi dua kerentanan yang sering kali dieksploitasi di Indonesia, yaitu satu dari tahun 2006 dan satu lagi dari tahun 2017. Hal ini menunjukkan bahwa pelaku ancaman lebih tertarik pada kerentanan yang lebih lama, menandakan bahwa tingkat keamanan dunia maya di Indonesia masih perlu ditingkatkan.

Berdasarkan laporan dari Kaspersky, Indonesia mengalami sekitar 7 juta serangan siber pada kuartal kedua 2023. Meskipun angka ini cukup besar, terjadi penurunan sebesar 30 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Bacaan Lainnya

Meski begitu, angka serangan lokal di Indonesia juga masih relatif tinggi. Selama periode yang sama, terdapat 28,3 persen pengguna di Indonesia yang menjadi sasaran ancaman lokal. Populasi besar dan tingkat penetrasi internet yang tinggi menjadikan Indonesia sebagai target menarik bagi para penjahat siber.

Dengan demikian, penting bagi Indonesia dan Malaysia untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan siber guna menghadapi ancaman dari kelompok-kelompok penjahat siber yang semakin terorganisir dan canggih. Dengan kerjasama dan upaya bersama, diharapkan kedua negara ini dapat lebih efektif dalam melindungi data dan informasi sensitif dari serangan siber yang mengancam.

Ancaman Siber di Indonesia dan Malaysia: Identifikasi Grup Penjahat dan Upaya Mengatasi Serangan

Penting bagi kedua negara untuk terus memperbarui dan menambal kerentanan keamanan siber. Laporan dari Kaspersky menunjukkan penurunan angka serangan siber di Indonesia, tetapi tetap ada kebutuhan untuk meningkatkan tingkat keamanan di dunia maya. Dengan kerjasama antara Indonesia dan Malaysia, serta dukungan dari perusahaan keamanan siber, diharapkan kedua negara ini dapat menghadapi tantangan keamanan siber dengan lebih baik dan mengurangi dampak serangan siber di masa mendatang.