“Pemerintah belum ada rencana untuk mencabut kebijakan tersebut. Sehingga, masyarakat diminta untuk tidak panik yang dapat menimbulkan panic buying atau belanja berlebihan,” terang dia secara virtual dikutip, Kamis (10/3).
Lutfi menjelaskan, dilihat dari grafik harga minyak goreng di pasaran ini telah bergerak turun menuju HET yang telah ditetapkan pemerintah, yakni sekitar Rp 16.000 per liter. Untuk itu, pihaknya yakin bahwa masalah itu akan selesai sebelum Ramadan.
“Kalau lihat grafiknya sebenarnya harga ini sudah menurun menuju HET. Jika kita bisa melihat bahwa ketika ketersediaan dari fit stok CPO dan oleinnya, itu maka harga secara mekanis pasar akan terjadi. Kapan terjadinya? saya mengharapkan pada kesempatan pertama, tapi pastinya akan beres sebelum Ramadan ini,” ucap dia.