Direktur Utama Bank Jawa timur Busrul Iman mengutarakan dari segi perkembangan credit alami peningkatan 5,24% (yoy) atau sejumlah Rp 45,04 triliun. Perkembangan credit di bidang UMKM jadi penyumbang paling tinggi yakni tumbuh 16,09% (yoy) atau terdaftar Rp 5,53 triliun.
Diikuti oleh perkembangan credit komersil yang tumbuh 4,73% atau terdaftar Rp 11,42 triliun dan credit di bidang konsumsi yang tumbuh 3,54% atau terdaftar Rp. 28,09 triliun. Formasi rasio keuangan Bank Jawa timur masa Agustus 2022 diantaranya Return on Equity (ROE) sejumlah 15,88%, Net Interest Margin (NIM) sejumlah 5,06%, dan Return On Asset (ROA) 1,97%.
Menurut Busrul perkembangan credit UMKM yang tinggi didukung oleh perkembangan KUR. “Bank Jawa timur memperoleh alokasi KUR sejumlah Rp2 triliun. S/d status paling akhir telah capai Rp 1,85 triliun. Maknanya perolehan kami s/d tahun akhir tinggal sedikit kembali. Kami benar-benar percaya akan terwujud, karena kekuatan UMKM di Jawa Timur masih besar sekitaran lebih kurang sembilan juta UMKM,” katanya.
Bank Jawa timur kata Busrul ,terus konsentrasi pada kenaikan transformasi Digital Banking sepanjang saat wabah. Untuk memberikan fasilitas beberapa investor berkaitan produk investasi, Bank Jawa timur mempunyai JConnect invest yang bisa digunakan oleh warga untuk lakukan pemesanan produk investasi seperti Surat Berharga Negara (SBN) Retail.