Namun, El Nino yang terjadi sekarang justru kebalikannya, membuat musim hujan pada bulan Desember, Januari, dan Februari cenderung lebih kering. Hal ini membuat musim kemarau terasa lebih panjang dari biasanya yang seharusnya hanya berlangsung selama sekitar tiga bulan menjadi hingga sembilan bulan.
BMKG, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, juga telah memprediksi bahwa musim hujan kali ini akan lebih pendek dari yang biasanya. Dalam Analisis Iklim Prakiraan Musim Hujan 2023/2024, BMKG menyebut bahwa durasi musim hujan di sebagian besar wilayah diprediksi lebih pendek dari normalnya, sementara beberapa wilayah lainnya diprediksi lebih panjang atau sama dengan durasi normal.
Meski demikian, BMKG memprediksi bahwa hujan akan mencapai puncaknya pada bulan Februari, yang berarti akan terjadi peningkatan hujan di bulan tersebut. BMKG juga memberikan contoh durasi musim hujan untuk beberapa wilayah seperti ZOM Banten DKI 16 dan ZOM Jawa Barat 7, yang mengalami perubahan durasi musim hujan terhadap normalnya.
BMKG juga menyatakan bahwa El Nino diperkirakan mencapai puncaknya pada bulan November 2023 dan diprediksi akan berakhir pada bulan April 2024. Data BMKG pada tanggal 9 Januari menunjukkan bahwa Indeks NINO 3.4 masih menunjukkan angka +1,63, yang menandakan tingkat El Nino yang masih moderat.
Prediksi Musim Hujan dan Fenomena Iklim di Indonesia: Analisis dan Prediksi Ahli